Memotivasi Karyawan untuk Kreatif

Cara Memotivasi Karyawan

untuk Inovatif dan Kreatif 

Guna Meningkatkan Kinerja Perusahaan sangatlah penting untuk kemajuan sebuah perusahaan, toko, ataupun instansi apapun lah namanya.

Ketika survey tahunan pada karyawan Gore-tex asosiat menunjukkan bahwa 50% dari mereka - 3000 orang - memandang diri mereka sebagai pemimpin. Apakah ini ‘kebenaran politik’ atau bukti adanya sesuatu yang lebih nyata? Organisasi-organisasi ini telah menemukan bahwa ada keuntungan kompetitif dalam memperlakukan karyawan dengan cara mengakui potensi mereka. 



Kebangkitan pentingnya pikiran dan aksi individu adalah suatu keharusan dan merupakan respon atas perubahan strategik atas perubahan yang akan mempengaruhi cara mereka hidup dan bekerja. Karena itu mereka yang bekerja dalam suatu organisasi akan menghadapi tantangan yang mendasar untuk menciptakan kembali organisasi sebagai tempat dimana individu bisa memberikan kontribusinya. 

Kontribusi tenaga kerja yang setengah-setengah tidak akan lagi diterima di era ini ketika organisasi memerlukan orang-orang yang mau memiliki tanggung jawab lebih besar. Banyak juga yang mengakui bahwa respon dengan perjanjian ini tidak berhubungan dengan totalitas modifikasi yang harus dibuat sebagai hasilnya, yang nampak terlalu abstrak dan teoretik untuk dunia yang pragmatis dalam kehidupan organisasi. 
Namun perubahan-perubahan yang mempengaruhi kita sekarang akan mengubah segala sesuatu; manajer dan organisasi yang berhasil adalah mereka yang mampu melihat di luar dunia manajemen yang terfokus ke dalam, dan menyadari bahwa masing-masing organisasi adalah pelayan bagi pasar. 

Selain itu, pasar merubah relasi antara individu dan organisasi. Kebangkitan individu adalah sebagai respon atas meningkatnya kompetisi pasar-pabrik. Ini dipengaruhi oleh dua tingkat. 
Pertama, hasil beroperasinya kondisi baru pada pasar mereka termasuk fakta bahwa indvidu dipekerjakan oleh organisasi. 

Kedua, dipengaruhi oleh perubahan dimana organisasi harus membuat struktur dan proses internal jika mereka harus berhadapan dengan kondisi tersebut dengan sukses. Perubahan pasar perlunya untuk mempertahankan perubahan dengan melakukan adaptasi dan inovasi, dan untuk merespon dorongan di luar kontrol organisasi bisa ditandai dengan peningkatan yang umum dalam intensitas kompetisi yang dialami oleh kebanyakan organisasi. 

Sekarang pesaing menghadapi suasana baru, teknologi baru, perubahan dalam legislasi, perubahan dalam status pesaing yang ada dan sebagainya, yang akan menuntun kepada meningkatnya kompetisi. David Brech telah meningkatkan ‘kuis strategi’ yang digunakan oleh tim puncak dan kelompok strategi di seluruh dunia. 
Ini memungkinkan organisasi untuk menilai persepsi manajer mereka atas perubahan pasar yang dihadapi, berkaitan dengan bagaimana mereka harus merespon sejumlah variabel yang berbeda. Variabel ini mencakup mempertahankan harga, meningkatkan biaya dan margin operasional, membawa produk baru ke pasar, mengelola resiko, dan sebagainya. 

Kuis ini juga mengukur persepsi manajer akan kemampuan organisasi untuk merespon tuntutan. Hasilnya adalah organisasi publik dan swasta melaporkan langkah antisipasi yang akan meningkatkan perubahan pasar; di beberapa industri, seperti farmasi, peningkatkan diprediksikan akan meningkat sebanyak 36%. Beberapa komponen yang diperlukan untuk merespon ini hampir selalu mensyaratkan organisasi untuk menetapkan cara bekerja yang baru, lebih inovatif, serta lebih responsif, serta relasi baru dengan karyawan mereka. 

Perubahan pendirian dikendalikan oleh beberapa faktor yang berbeda, perkembangan teknologi
dan geopolitik, sehingga semua organisasi harus merespon: 
• Perubahan teknologi - revolusi komunikasi 
• Globalisasi 
• Privatisasi 
• Perubahan demografi 
• Teknologi Kecepatan perubahan dikendalikan oleh kecepatan teknologi. 
Secara virtual setiap perubahan akan menghadapi organisasi yang bisa menemukan tekonologi dan revolusi asalnya. Misalnya, teknologi informasi telah membuat institusi keuangan menjadi bagian jaringan global, yang memungkinkan pergerakan modal yang cepat atau bisa melindungi diri sendiri dari efek teknologi ini. Teknologi informasi telah membuat globalisasi dalam pasar-pabrik dan proses produksi.
Kecepatan dan volume pertukaran informasi telah dilakukan lebih dari sekedar menghubungkan sistem keuangan dunia. Lebih jauh lagi, ini juga telah berkaitan dengan sistem sosial, politik, dan budaya dunia. Apalagi dengan adanya Software, dalam berbagai bentuk, yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Tidak ada lagi alasan mengapa perubahan politik, sosial, ekonomi, atau lingkungan di salah satu bagian dunia tidak memiliki dampak pada bagian dunia yang lain. 

Setiap kejadian di dunia, beritanya bisa langsung diketahui di seluruh dunia. Pasar uang bereaksi dengan cepat. Berbeda dengan organisasi yang sulit bereaksi sebelum adanya respon di tempat yang lain. Akibatnya perasaan hilangnya kontrol dan kemauan untuk menjadi lebih responsif. Perubahan ini akan mempengaruhi organisasi di setiap level. Mereka telah mengubah orang, proses, sistem manajemen, strategi, dan lingkungan dimana mereka beroperasi. Orang berubah karena adanya seperangkat kehlian yang diperlukan. Lokasi orang bekerja juga berubah. 

Komunikasi digital berarti bahwa kebanyakan back-office dan beberapa fungsi pelayanan pelanggan bisa dipindahkan kemana saja sehingga bisa menghemat biaya. Sistem manajemen telah berubah kontinue kecepatan dan volume informasi yang tersedia. ini masa lalu, salah satu tugas utama manajemen menengah adalah untuk mengedarkan informasi dari atas dan ke bawah organisasi. Sekarang peran itu sudah usang dan sudah tidak terlalu penting. Manajer menengah sekarang harus menjadi manajer informasi, dengan menyeleksi mana yang informasi yang penting dan bertindak atas inisiatif mereka sendiri untuk menemukan tren lintas organisasi yang relevan dengan aktivitas dimana mereka bekerja.

Strategi telah berubah karena organisasi harus memasukkan kemajuan teknologi ke dalam asumsi mereka. Di banyak sektor, komunikasi ini melibatkan pembentukan skenario yang didasarkan pada sesuatu yang belum ditentukan. Hasilnya adalah strategi menjadi lebih bergantung dan organisasi harus membangun kelenturan yang lebih besar dalam diri mereka. Informasi dan komunikasi yang lebih baik memungkinkan organisasi untuk lebih responsif. Karena itu, pengembangan teknologi telah membuat potensi sebuah lingkaran kearifan. 
Organisasi pembaharuan akan mengeksploitasi potensi dengan bantuan teknologi komunikasi akan menciptakan aliran informasi yang terpadu yang memungkinkan orang termotivasi untuk mengambil tindakan yang lebih inovatif dan otonom. Awalnya, pasca Perang Dunia II, peluang untuk menciptakan pasar baru dan ancaman kompetisi baru tidak melibatkan tantangan utama organisasi. Respon ini mungkin telah melibatkan pembentukan kantor pemasaran dan penjulan di luar negeri, dan mungkin sumber produksi dengan upah yang murah. 

Sebagai sebuah perdagangan internasional yang terus tumbuh akan menjadi jelas bahwa banyak organisasi yang harus berubah secara fundamental jika mereka ingin sukses dalam percaturan pasar global. Secara spesifik, sebuah organisasi harus mampu beroperasi secara efektif di setiap tempat di dunia. Ini berarti sebuah organisasi harus cukup besar untuk mampu mengirimkan barang dan jasa ke pasar global dengan biaya sehemat mungkin. Pada saat yang sama, organisasi juga harus berkompetisi dengan pemimpin pasar lokal di setiap pasar tempat mereka beroperasi. 

Banyak organisasi telah merespon dengan cara meningkatkan skala mereka (melalui merger dan akuisisi), dan memberikan tanggung jawab yang lebih besar pada manajer lokal untuk memastikan kepekaan lokal. Selain itu, pada bisnis berukuran kecil, keuntungan neraca tidak hanya berasal dari penghematan biaya, tapi dari kemampuan untuk mengelola potensi inovasi dari ide yang timbul dalam berbagai bagian bisnis yang berbeda. Globalisasi pasar juga telah menciptakan persaingan bagi pelanggan.

Struktur organiasi difokuskan pada penemuan cara yang lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Mereka juga harus menemukan cara baru membangun keuntungan kompetitif. Tiga faktor penting yang menyokong kemampuan organisasi untuk berkompetisi: harga buruh, harga modal dan tingkat modal manusia (ini dikatakan sebagai pembelajaran, pengetahuan dan keahlian, dan inovasi yang bisa membawa eksploitasi ini). Di Eropa dan Amerika utara, organisasi menjadi bergantung pada inovasi. Ini karena harga tenaga tidak terampil di negara- negara maju akan lebih mahal dibanding di negara berkembang. 

Tren privatisasi telah menyebar dari Inggris ke sebagian Eropa karena meningkatnya pengeluaran publik, dengan memperhatikan efisiensi dalam industri publik, dan keengganan untuk membayar lebih banyak pajak. Tentu saja privatisasi tidak bertanggung jawab dengan berakhirnya harapan paternalisme ini. Pengalaman dengan pengangguran yang tinggi dan kembalinya tuntutan manajemen dalam ekonomi, serta sejumlah faktor sosial yang lain telah membantu memperkenalkan sikap berbasis pasar dalam menghadapi pengusaha dan tenaga kerja. Sikap ini sangat individualistik, seperti yang terungkap dalam pernyataan berikut: ‘Saya bekerja di sini sepanjang Anda bisa menawarkan saya masa depan yang lebih baik dibanding yang ditawarkan pengusaha yang lain.’ Tidak hanya pengusaha yang harus menggantungkan diri pada karyawan, tapi mereka juga kemungkinan besar akan kehilangan mereka.

Akibatnya ada sekelompok individu dalam organisasi bukan manajer yang berpotensi memiliki loyalitas yang rendah dengan kekuasaan yang besar. Karena itu tantangan yang dihadapi manajemen adalah: 
• Mempertahankan staf selama mungkin dan tidak meragukan loyalitas mereka. 

• Mengoptimalkan nilai-nilai karyawan Salah satu tantangan terberat seorang eksekutif saat ini adalah: Bagaimana agar bawahan merekn berpikir kreatif untuk menantang status quo sambil tetap menjalankan tugas sehari-hari eksekutif dengan lancar? 

Inovasi bukanlah seperti fungsi bisnis dan aktivitas yang lain. Tidak ada aturan, proses, atau bahkan ukuran kesuksesan yang standar. Dalam pengertian ini, masing-masing aksi inovatif adalah sebuah prestasi yang unik, sebuah lompatan imajinasi individual atau kolektif yang tidak bisa diprediksi dan direka ulang. Singkatnya inovasi adalah di luar aktivitas yang biasa terjadi. Namun beberapa organisasi tertentu mampu menghasilkan ide-ide besar terus menerus. 

Ide-ide tersebut bisa berupa produk baru, cara baru untuk menjalankan pekerjaan, dan bisa juga dalam bentuk berupa strategi baru. Adakah rahasia kesuksesan perusahaan seperti ini? Bisakah perusahaan lain belajar dari perusahaan ini? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, beberapa orang pakar di berbagai bidang akan menjawab pertanyaan: ‘Apakah satu hal yang telah Anda lakukan paling membangkitkan inovasi di perusahaan Anda?”. 



Komentar