Bagaimana Menjadi Tenaga Penjual yang Sukses. Setiap tenaga penjual ingin sukses. Setiap tenaga penjual bermimpi untuk menjadi yang "top' dalam bidangnya, perusahaannya, atau industrinya. Setiap orang siap bekeija keras supaya bisa berhasil. Tetapi, bekerja keras hanyalah salah satu bagian dari puzzle kesuksesan. Ada bagian-bagian lain—yang sama pentingnya—yang diperlukan untuk menyelesaikan puzzle kesuksesan tersebut Ilustrasi selalu menjadi cara terbaik untuk menjelaskan sesuatu. Maka dari itu, dalam penjelasan ini, saya akan mengilustrasikan prinsip penting ini dengan menggunakan Hukum Petani. Saya yakin setelah Anda membaca penjelasan ini, tiga hal akan terjadi, yaitu:
1. Prinsip ini akan menjadi sangat jelas bagi Anda.
2. Anda akan benar-benar tahu apa yang sudah Anda kerjakan dengan benar.
3. Anda akan tahu apa saja yang telah Anda kerjakan dengan salah selama ini.
Yang PALING PENTING adalah: setelah Anda mengerti poin 1, 2, dan 3; apa yang akan Anda lakukan selanjutnya?
Seperti yang sudah biasa Anda dengar^, selanjutnya terserah Anda. Jadi, tanpa harus menunggu lagi, mari kita bahas "Hukum Petani" ini.
HUKUM # 1
Bila Anda menanam benih semangka, Anda akan mendapat buah semangka Anda mendapat apa yang Anda tanam.
Dari hukum sederhana ini, kita dapat memetik beberapa pelajaran yang sangat penting:
Sebelum menanam apa pun, pertama-tama kita harus MEMUTUSKAN apa HASIL yang kita ingin CAPAI.
Lalu, kita harus CARI benihnya (dengan kata lain, kita harus MEMILIH aksi apa yang harus kita lakukan untuk MULAI). Ini juga berarti kita harus BERMODAL untuk membeli benihnya!
Setelah itu, kita tanam benihnya. Ini berarti bahwa kita harus mengambil tindakan dan mulai melakukan sesuatu!
Anda harus menanam TERLEBIH DAHULU. Anda tidak dapat berharap mendapat buah TANPA terlebih dahulu menanam. Ada URUTAN yang harus dilalui. Anda tidak dapat melupakan urutan ini! Tanam benihnya, lalu dapatkan buahnya.
Pekerjaan Rumah
Buah (hasil) apa yang Anda inginkan dalam karier (kehidupan) Anda?
Benih apa yang perlu Anda tanam untuk dapat memperoleh buah-buah tersebut beberapa tahun kemudian?
HUKUM # 2
Setelah menanam benih, Anda harus merawatnya. Perlu PROSES.
Dari hukum ini, ada beberapa pelajaran yang sangat penting:
Setelah kita menanam benih, pekerjaan kita BELUM selesai! Masih ada beberapa hal yang kita HARUS LAKUKAN sebelum kita bisa menikmati buahnya.
Kita perlu memberikan air untuk benihnya dan menyuburkan tanahnya. Hal ini memerlukan:
• Waktu
• Usaha
• Uang (perlu uang untuk menyuburkan tanahnya!)
3. Walaupun kita masih belum dapat melihat buahnya, kita tetap memberikan air dan menyuburkan tanah dengan rajin Sering kali, Anda harus terus-menerus mengerjakan hal-hal yang harus dilakukan Walaupun belum melihat TANDA-TANDA dari hasil yang diharapkan. Anda tetap melakukan yang benar dan terbaik karena ada sesuatu yang sangat penting: HARAPAN dan KEYAKINAN.
4. Anda harus mencabut tanaman-tanaman pengganggu, mengusir burung dan serangga. Jika tidak, mereka akan merusak tanaman Anda sebelum siap dipanen. Seringkali dalam petualangan kita mencapai tujuan dan mimpi, 'hama’ dan 'serangga* datang mengganggu dengan komentar-komentar negatif dan menyebabkan kita meragukan kemampuan kita, bahkan bisa membuat kita berubah pikiran dan menyerah! Siapakah di antara teman, rekan kerja, dan anggota keluarga Anda yang menjadi 'hama* dan 'serangga* ini? Apa yang Anda lakukan terhadap mereka? Apakah Anda mentolerir mereka atau mengusir mereka? Para petani mengusir mereka! Petani tidak dapat mentolerir mereka. Bila tidak, keluarganya akan kelaparan! Bagaimana dengan Anda?
5. Para petani harus melakukan hal-hal ini (memberikan air, menyuburkan, membersihkan tanaman pengganggu, mengusir hama dan serangga, secara TERATUR dan DISIPLIN). Mereka tidak dapat melakukannya bila sedang ingin saja. Suka atau tidak, ingin atau tidak, mereka harus melakukannya. Semua ini butuh konsistensi dan disiplin. Apakah Anda orang yang konsisten dan disiplin?
HUKUM #3
Prosesnya tidak bisa instan. Perlu waktu.
Dari hukum sederhana ini, kita dapat belajar beberapa pelajaran penting:
1. Bahkan bila sudah melakukan semua hal di atas, kita masih harus MENUNGGU agar tanaman tersebut bisa tumbuh dan buahnya matang. Bila semua ini sudah terjadi, barulah kita bisa memetik buahnya. Kita harus menunggu dengan SABAR. Prosesnya tidak bisa instan!
2. Ini disebut delayed gratificatlon. Petani tahu bahwa ia harus bekerja keras saat ini agar dapat menikmati hasilnya pada hari esok. Ada WAKTU TUNGGU, ia tidak dapat menikmatinya SAAT INI. Bila ia memetik buah yang belum matang, buah tersebut takkan punya nilai di pasar! Kita pun demikian, harus bersabar untuk bisa mendapatkan buah yang matang. Kerjakanlah apa yang harus dikerjakan secara konsisten dan tekun, suatu hari nanti Anda pasti akan menikmati buah hasil kerja keras ini.
HUKUM #4
Ada cara yang BENAR dan cara yang SALAH dalam melakukannya.
Dari hukum sederhana ini, kita dapat mempelajari beberapa pelajaran penting:
1. Kebanyakan petani mempelajari apa yang harus dilakukan bagaimana mempersiapkan tanah sebelum ditanami benih, bagaimana dan kapan menanam benih, seberapa sering harus disiram dan diberi pupuk, pupuk macam apa yang digunakan, bagaimana mengusir hama dan serangga, pestisida mana yang harus digunakan, bagaimana memilih buah yang baik, dan buah seperti apa yang sudah siap untuk dipetik dari pengalaman orangtua mereka. Saya ragu apakah ada banyak petani yang melakukannya secara trialand error. Kebanyakan petani belajar dari orang yang sudah bisa melakukannya dengan baik.
2. Tentu saja, cara yang benar untuk melakukannya adalah bertanya pada orang yang sudah melakukannya dengan baik, untuk MENUNJUKKAN kepada kita bagaimana caranya. Sering kali. Anda harus mengeluarkan uang atau mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan ilmu dari orang yang sudah berpengalaman tersebut. Yes, youhave to PA Y to leam!
3. Cara yang salah adalah bertanya pada orang yang belum pemah melakukannya, atau yang sudah mencoba beberapa kali tetapi belum sukses. Sering kali, untuk bertanya pada orang seperti ini tidak diperlukan uang atau pengorbanan, tetapi kualitas dari nasihat yang didapat belum terbukti—dan mungkin bisa berharga lebih mahal bila ternyata nasihat tersebut membuat Anda gagal.
4. Cara yang paling konyol adalah melakukannya dengan coba-coba (trial and error). Mengapa harus coba-coba? Cara ini sangatlah mahal (uang dan usaha terbuang sia-sia!). Konyol bila Anda melakukannya secara trial and error, padahal sudah ada orang yang pernah melakukannya dengan sukses, dan mungkin siap untuk berbagi dengan Anda. Toko buku penuh buku-buku bagus tentang orang-orang yang sudah sukses melakukannya! Tanyakanlah pada ahlinya! Bayarlah bila perlu, karena nanti malah bisa menghemat uang dan juga usaha Anda di masa depan! Hal ini bisa sangat menghemat proses kurva belajar Anda! Inilah alasan mengapa orang-orang mengambil franchise dari McDonald's, Kentucky Fried Chicken, Starbucks, U Hooker, Sempoa, Global Art, dan lain-lain... Hal ini secara signifikan dapat mengurangi risiko dan akibat fatal dari triai and error!
HUKUM # 5
Waktunya panen (tapi tidak selalu!).
Bila kita melakukan hukum 1, 2, 3, dan 4 dengan benar, kita akan menikmati panen. Kenyataannya, sering kali kita sudah melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan dengan giat dan tekun, tapi tetap saja kita tidak bisa menikmati buah hasil kerja keras itu. Seperti halnya para petani yang menanam benih, menyirami, memberi pupuk, membersihkan rumput-rumput liar, mengusir hama dan burung-burung, mempelajari ilmu yang benar dari petani lain, tetapi tetap saja ia belum dapat menikmati hasil panennya.
Mengapa? Perubahan cuaca yang mendadak (cuaca kadang bisa berubah dan sulit ditebak). Hal lain, bisa jadi karena ada penyakit yang menyerang seluruh tanaman. Maka dari itu, terkadang dalam kehidupan, walaupun kita sudah melakukan semuanya dengan benar, Anda masih tetap belum dapat menikmati hasil panennya, karena hal-hal yang di luar dugaan mungkin dapat terjadi. Mengapa demikian? ini adalah hukum dari bertani!
HUKUM #6 Kurangi Kerugian!
Kadang-kadang sewaktu sang petani kehilangan seluruh tanaman atau benih akibat penyakit ia memutuskan untuk mencabut dan membuang semuanya, la tidak MELANJUTKAN menyirami dan memberi pupuk pada benih atau tanaman yang sudah terkena penyakit la mengurangi kerugiannya. Mengapa? Karena tindakan untuk menumbuhkan benih yang sudah rusak adalah tindakan yang membuang-buang waktu, tenaga, dan biayai Sang petani tidak akan mendapat hasil yang sepadan dari benih yang sudah rusak. Bahkan, bila ia terus melanjutkan usahanya itu, kesuburan dan ruang tanahnya akan terpakai semua untuk benih rusak tersebut.
Jadi, kita harus belajar untuk mengurangi kerugian. Terkadang kita sudah mencurahkan segenap waktu dan tenaga untuk pelanggan prospektif, tetapi ia tetap memutuskan untuk membeli dari orang lain. Jika hal ini terjadi, lebih baik kita mengurangi kerugian. Lupakan dan lanjutkan usaha kita pada pelanggan lain. Memelihara pelanggan yang tidak bisa diharapkan cuma buang-buang waktu, usaha, uang, dan resource Anda. Seperti halnya nanti akan ada kesempatan lain untuk menanam benih baru, maka nantinya akan ada juga pelanggan-pelanggan baru potensial yang bisa Anda dapatkan. Jadi, jangan menangisi benih yang sudah rusak. Kurangi kerugian dan lanjutkan hidup Anda!
Hukum Petani ini sama tuanya dengan alam. Ini adalah suatu kebijaksanaan (wisdom) yang telah bertahan selama berabad-abad. Hukum tersebut sudah dipegang oleh seluruh manusia selama ini dan telah terbukti berhasil untuk semua petani. Prinsip dan hukum ini juga akan berhasil untuk Anda. Jadi, Anda harus memahami hukum ini dengan menganalisis:
Apa saja yang telah Anda lakukan dengan benar.
Apa saja yang telah Anda lakukan dengan salah.
Dan yang paling penting, setelah Anda mengerti nomor 1 dan 2, apa yang akan Anda lakukan untuk mengembangkan performance dan menjadi lebih sukses dari sebelumnya?
Komentar